Kamis, 13 Oktober 2011

Banyak Muslim Tinggalkan Sunnah Nabinya Sendiri



Banyak saudara2 muslim yang tinggalkan sunnah Nabi Muhammad saw. Melihat itu orang Yahudi pun jadi heran. Karena mereka paham, untuk mengalahkan mereka, maka muslim harus kembali kepada sunnah Nabinya.
Itulah cara ampuh mengalahkan orang Yahudi, kata mereka. Bicaranya musuh adalah bicara yang jujur. Jadi memang benarlah, bahwa untuk mengalahkan Yahudi, umat Islam harus kembali kepada sunnah Nabi.
Banyak orang dapat hidayah (masuk Islam) karena melihat sunnah Nabi yang dipraktekkan. Ini terjadi di masa Nabi dan masa kini. Sunnah Nabi itu tidak akan lekang oleh zaman, dan tidak akan luntur karena modernisasi. Bagaimana Nabi dulu menghadapi seorang nenek2 Yahudi yang tiap hari, mengomel, mengutuk dan menjelek2 kan Nabi. Padahal nenek itu buta dan sudah susah jalannya. Lalu apa yang dia dapat dari Nabi Muhammad saw ? Apakah Nabi membalas omelan dan kutukannya ? Owh tidak… Nabi justru datang setiap hari menyuapi si nenek tua sambil mendengarkan ocehan yang mencaci maki Nabi. Si nenek sendiri tidak tahu siapa yang menyuapinya setiap hari. Kejadian itu berlangsung terus sampai Nabi wafat. Sebelum wafat, Nabi berwasiat kepada salah seorang sahabatnya untuk menggantikannya menyuapi si nenek tadi.

Sahabat pun menuruti wasiat Nabi. Tetapi si nenek merasa ada yang lain, suapan sahabat tidak sehalus cara Nabi menyuapinya. Maka, nenek tadi pun protes. Mana orang yang biasa menyuapi aku ? Sudah meninggal. Siapa sih orang yang biasa menyuapi aku itu ? Dia adalah Muhammad saw, Rasulullah. Jadi setiap hari aku telah disuapi oleh orang yang aku caci maki, dan dia pun tetap sabar ? Iya….Maka si nenek tadi langsung mengucapkan dua kalimat syahadat.

Berlaku lemah lembut, sopan, santun, kepada musuh sekali pun adalah sunnah Nabi juga. Tapi inipun sudah ditinggalkan oleh ummat Islam. Keadaan umat islam sekarang laksana minyak goreng yang sedang mendidih. Diperciki sedikit air, bukannya menjadi dingin, tetapi malah ribut, dan hampir2 melukai orang yang berusaha mendinginkannya. Jadi, mengalahkan Yahudi, bukan dengan cara kekerasan, memasang bom dimana2. Orang bukannya jadi simpati, yang ada malah antipati. Tetapi dengan kelembutan orang akan tersenyum, bahkan terharu, ada yang menangis. Kok tega2 nya ya aku memfitnah orang sebaik dia dan selembut dia, kata si nenek Yahudi tadi kepada sahabat Nabi.

Salah satu sunnah Nabi yang sudah ditinggalkan ummat saat ini adalah shalat lima waktu di Mesjid. Orang Yahudi sampai terang2an menantang, kalau umat Islam masih shalat subuh di rumah masing2, maka kita (orang Yahudi masih boleh tidur nyenyak) . Artinya, ummat Islam belum punya kekuatan apa2 jika shalat subuhnya masih di rumah. Ini yang bicara adalah musuh. Dan, sekali lagi, bicaranya musuh adalah jujur. Tapi, awas…, hati2… kalau ummat Islam shalat subuhnya di mesjid sudah sama dengan shalat Jumat, kita harus hati2, kata si Yahudi. Sementara itu, orang Islam sendiri, mengatakan bahwa shalat di mesjid itu hanya sunnah, dan oleh sebab itu kalau shalat di mesjid mendapat pahala (lebih banyak) daripada shalat di rumah. Enakan uga shalat di rumah, ngapain capek2 ke mesjid, persiapannya aja bisa lebih dari setengah jam, entar paling2 shalatnya cuma 5 menit, atau paling lama cuma 10 menitan lah. Itulah kalau orang tidak yahu bedanya sunnahdengan sunnat. Banyak yang sok tahu siih… Tidak tahu belaga tahu, jadinya belagu…

Di jaman nabi dulu, kalau sebuah pasukan kalah melawan Yahudi, maka pemimpin rombongan akan dipanggil oleh Nabi. Pasti ada di antara kamu yang telah meninggalkan sunnahku. Benar saja, sahabat waktu itu lupa bersiwak. Bersiwak adalah menggosok gigi dengan ranting dari pohon kayu tertentu. Maka, para sahabatpun memotong ranting2 pohon untuk dijadikan siwak. Ada orang Yahudi yang mengintai, dikiranya, orang2 Islam sedang mengasah giginya untuk memakan mereka mentah2.

Di Lain waktu, Nabi pernah mendapati ummatnya lupa shalat tahajud. Shalat malam ini adalah shalat sunnat yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi. Ini merupakan sunnah yang paling berat dikerjakan oleh ummat. Sepi ing pamrih, rame ing gawe, begitulah kira2 shalat tahajud. Walaupun dikerjakan secara diam2 tapi manfaatnya sangat besar.

I’tikaf adalah salah satu sunnah Nabi yang sudah hampir hilang, kecuali pada malam 10 terakhir di bulan Ramadhan. Sebetulnya i’tikaf ini dapat dilakukan sepanjang tahun. Cuma, memang Nabi meningkatkan i’tikafnya pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Pahala orang yang melakukan i’tikaf satu malam adalah dijauhkan dari api neraka sejauh 3 parit. Satu parit jaraknya antara langit dengan bumi. Adakah di antar kita yang sudah pernah i’tikaf, dari sekian puluh tahun umur kita, sudah berapa hari kita habiskan untuk i’tikaf?

Orang yang sedang i’tikaf tidak boleh keluar mesjid tanpa alasan yang betul. Pernah ada sahabat yang sedang i’tikaf di mesjid. Ia dimintai tolong oleh temannya. Maka ia korbankanlah i’tikafnya itu demi menolong sahabat yang lain. Maka, ketika Nabi mengetahui hal ini, Nabi berkata, bahwa pengorbanannya itu telah membuat senang Allah, dan ia mendapat pahala 10 tahun i’tikaf.

Ups… maaf ya bagi yang alergi dengan pahala2, seolah2 kok berbuat hanya untuk pahala saja siiih… Itu hanya untuk menggambarkan bahwa kepedulian sosial (menolong kawan) jauh lebih dihargai dibanding menyepi sendirian (i’tikaf) di mesjid. Walaupun i’tikaf sangat penting, tetapi menolong kawan yang kesusahan itu lebih penting.

Kita sebagai ummat islam kadang2 mencela sunnah Nabi kita sendiri. Sementara, umat agama lain sibuk meneliti, keutamaan apa yang tersembunyi dibalik sunnah Nabi Muhammad saw. Makan dengan tangan, yang dianggap jijik dan kotor oleh orang Islam, ternyata jadi kebanggaan salah satu restoran siap saji kepunyaan Yahudi, KFC. Disitu ada tertulis : Like finger licking…. sementara orang kita berdalih itu budaya Arab, makanannya roti, kita makan soto, ini..itu dll. Apa tiap hari nyoto terus mas ? Buktinya, orang Yahudi meneliti, bahwa di tangan kita ada hormon yang dapat memperlancar pecernaan. Sementara kita yang sok pinter, sok bersih, malah nyelekantuk (loyo terkantuk2)….

Di Amerika, ada orang Yahudi lihat orang makan berjamaah, satu nampan berempat. Dia terheran2, dengan istrinya saja yang sudah dikawininya lebih dari duapuluh tahun amat jarang makan semeja. Apalagi makan senampan, tidak terbayangkan sama sekali. Setelah mencoba, ia pun tertarik mempelajari Islam. Makan senampan itu ternyata dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah. Bayangkan kalau anak-istri kita makan senampan bareng2. Pasti keribuatn rumah tangga dapat dieliminir. Suami dengan istri berantem, adik dengan kakak berantem, coba terapkan makan berjamaah ini di keluarga anda,

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
;